hidup. mati. hidup. mati.
ulang lagi sampai luluh.
kalinya aku sudah imun. muak.
larinya cuma dikit.
mudah untuk kata jadi yang pertama. jadi yang terakhir.
real. belum terinjak langsung kata2 itu.
masih bayangnya belum ada.
hari. malam. hari. malam.
kitarnya masih sama.
tukarnya tetap ada.
cuma, bukan dari hati.
sangkanya ikhlas. luahnya kasar.
siangnya macam bulan.
ada tapi sembunyi.
malamnya macam matahari.
hilang dalam jelas.
benarnya ada pada dua waktu itu.
cumanya khidmat pada dunia lain.
yang satu pentingnya boleh mati.
kalau aku bisa tadah, sudah sempurna rumah airmata itu. sayang sendiri bodoh!
No comments:
Post a Comment